Mengenal Lebih Jauh Batik Celup Ikat Yang Mengagumkan

Batik celup ikat
Banyaknya peminat batik membuat produsen semakin gencar saja melakukan produksi besar-besaran dan menemukan kreasi-kreasi baru yang akan memenuhi permintaan pasar yang berubah-ubah. Proses pembuatan yang sering digunakan adalah cetak, cap dan tulis tapi ternyata ada satu lagi yaitu batik ikat/ celup atau yang biasa disebut tie dye. Jenis kain yang dihasilkan dari proses ini tak kalah menarik lainnya. Prosesnya juga terbilang tidak rumit jika dibandingkan dengan batik tulis, maka teknik celup ini membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat.

Keindahan Batik Celup Ikat 

Apa yang membuat batik ini berkesan?  Karena kain tradisional ini berbeda dengan yang lainnya. Proses pembuatannya tidak menggunakan malam atau lilin tapi memakai tali raffia atau karet yang diikat dengan sangat kencang pada selembar kain. Tali tersebut berfungsi untuk merintangi warna untuk dapat masuk ke dalam serat kain. Anda dapat menggunakan kelereng yang diletakkan pada pola dan mulailah dengan mencelupkannya ke dalam pewarna. Maka akan terbentuk motif yang menawan ketika kering dan ikatan dibuka.

Pola yang terbentuk untuk motif batik ikat celup memang sangat terbatas tidak seperti jenis lain; misalnya, tidak ada alur cerita khusus, tapi tetap memiliki ciri khas tersendiri. Karena prosesnya yang mudah, anda dapat membuatnya sendiri di rumah. Bahan dan alat yang digunakan pun tidak serumit batik tulis, hanya memerlukan perlengkapan yang sederhana. Di Indonesia memang batik dengan bentuk seperti ini belum lama merajai pasaran tekstil.

Lebih fresh, identik dengan kaum muda

Coraknya yang lebih sering bulat-bulat membuatnya lebih banyak dikenakan oleh kalangan muda.  Batik jenis ini memang berbeda, tidak begitu formal namun menampilkan warna tersendiri. Anda dapat melihat batik ikat celup ini pada baju bali, reggae, pantai dan sejenisnya. Batik ini mulai dikenal oleh masyarakat ketika band Nidji yang mempopulerkan film dan lagu laskar pelangi mengenakannya pada event MTV Indonesia Awards tahun 2008 silam. Saat itulah batik tersebut mulai beredar di toko-toko dan gerai pakaian.

Batik ikat celup dahulu memang identik dengan kaum hippies, dengan gaya rambut panjang dan ikat kepala yang dikenakannya. Warna yang ditorehkan memang sangat beragam dan mencolok, karena melambangkan kebebasan dalam segala hal. Batik ini memang bukan asli Indonesia, menurut sejarah berasal dari negeri tirai bambu Cina yang menyebar ke India lalu Indonesia melalui jalur perdagangan.

Seiring berkembangnya zaman, batik tersebut tidak hanya dibuat dengan teknik ikat celup saja tapi juga dengan disiram, disuntik, spray dan lainnya. Di Indonesia tiap daerah-daerah memiliki penyebutan nama yang berbeda yaitu tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta), sasirangan (Banjarmasin) dan pelangi (Palembang). Ternyata batik jenis ini juga pernah dipakai oleh Kate Middleton, istri dari pangeran William itu mengenakan batik ikat Bali dengan warna putih dan biru navy pada kesempatan kunjungannya ke Australia. Gaun yang dijual seharga 292 poundsterling itu laku keras dan habis terjual hanya dalam waktu delapan menit saja setelah diumumkan merknya oleh pihak dari kerajaan.

Previous Post
Next Post