Piala Dunia dalam Perangko Indonesia
Untuk Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan Pos Indonesia menerbitkan Pranko, dan benda filateli terkaitnya (First Day Cover, Stamp Set, dan Full sheet nya). Semua item ini sudah out of stock. Sementara untuk Piala Dunia 2014 di Brasilia, ternyata tidak diterbitkan prangko khusus. Nampak dari rencana penerbitan prangko 2014:
9 Januari : Pemilihan Umum 2014
15 Januari : Shio Kuda
1 Februari : Prisma Bingkai Potret
9 Maret : Alat Musik Tradisional
1 April : 150 Tahun Prangko Pertama Indonesia
21 April : Tokoh - tokoh Perempuan
2 Mei : Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PADUNI)
Mei : Pameran Filateli Nasional 2014
5 Juni : Peduli Lingkungan
15 Juli : Burung - burung air / Pantai di Indonesia
7 Agustus : Philakorea 2014, Seoul
26 Agusutus : Pelayanan Pos
31 Agustus : 125 Tahun Paleoantropologi Indonesia
8 September : Penangggalan dan Aksara Tradisional Indonesia
5 Oktober : Misi Muhibah KRI Dewa Ruci
5 November : Flora & Fauna
1 Desember : Pameran Filateli Dunia, Kuala Lumpur
3 Desember : Jembatan
Dalam daftar di atas tidak tampak prangko Piala Dunia 2014.
Hubungan dua budaya
Gambar di samping adalah souvenir sheet, yang diterbitkan bersama oleh Pos Indonesia dengan Administrasi Pos China. Pada prangko ditampilkan tari barong dari bali dan tarian Naga dari China. Menarik untuk diperhatikan ke dua budaya yang berjauhan ternyata memiliki tarian yang satu sama lain mirip, yakni menarikan mahluk yang hanya ada dalam budaya masing-masing.
Pihak Administrasi Pos China menerbitkan Sampul Hari pertama dengan thema dan gambar yang sama. seperti berikut;
Pihak Administrasi Pos China menerbitkan Sampul Hari pertama dengan thema dan gambar yang sama. seperti berikut;
BERANI TAMPIL UNIK DENGAN PRANGKO PRIBADI
Ada saatnya hanya orang tertentu yang bisa dimuat di atas prangko yakni hanya kepala negara dan tokoh yang dikenal luas yang sudah meninggal dunia. Sekarang setiap orang dapat memprangkokan dirinya. Tentu prangko nya prangko resmi yang dikeluarkan oleh kantor pos dan dapat digunakan sebagaimana fungsi prangko lain. Namanya Prangko PRISMA. berikut kutipan dari pos indonesia.co.id :
PRISMA atau PRangko IdentitaS Milik Anda adalah Prangko (asli) yang dapat menampilkan gambar, wajah, logo atau image lainnya sesuai permintaan Anda. PRISMA dapat digunakan juga untuk pengiriman surat dengan desain Prangko yang tentunya unik, berbeda dan menjadi sangat pribadi. PRISMA dapat juga digunakan untuk keperluan pencitraan, kampanye atau untuk keperluan promosi produk dan atau perusahaan Anda.Selain untuk penggunaan layanan kantor pos, prangko PRISMA juga dapat dijadikan souvenir untuk moment khusus. Seperti undangan pernikahan atau peringatan ulang tahun.
Pembuatan PRISMA secara langsung atau yang dapat ditunggu dan dilakukan foto setempat, dapat dilayani di Kantor Filateli Jakarta atau di beberapa Kantor Pos antara lain di kota Medan, Batam, Pekanbaru, Palembang, Bogor, Serang, Bandung, Cirebon, Semarang, Jogjakarta, Solo, Surabaya Utara, Surabaya Selatan, Jember, Malang, Madiun, Kediri, Denpasar, Kupang, Pontianak, Makassar dan Jayapura. Untuk pelanggan PRISMA yang berada di kota-kota lain yang tidak terdapat mesin PRISMA, dapat melakukan pemesanan melalui Kantor Pos terdekat di kota Anda.
Prangko Kraton Ratu Boko
Indonesia memiliki banyak relik sejarah yang menggambarkan keunggulan budaya Indonesia sejak dahulu. Salah satunya adalah Situs Ratu Boko (Bahasa Jawa: Candhi Ratu Boko)situs purbakala berupa kompleks sejumlah sisa bangunan yang berada kira-kira 3 km di sebelah selatan dari komplek Candi Prambanan, 18 km sebelah timur Kota Yogyakarta atau 50 km barat daya Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Luas keseluruhan komplek adalah sekitar 25 ha (wikipedia Indonesia).
Bagi yang bukan pemerhati filateli, mungkin menduga bahwa gambar pada prangko fungsinya hanya 'penghias' saja, selain tulisan negara penerbit, tahun penerbitan dan harga prangko tersebut. Namun jika ditelisik lagi, 'gambar-gambar' pada prangko, selain bisa bercerita banyak yang menambah atau merecover ingatan, juga bisa menjadi sarana 'pengabadian'. Peristiwa atau benda menjadi terjaga 'kelestariannya'.
Peninggalan sejarah seperti Kraton Ratu Boko ini dapat menjadi lebih dikenal dengan diprangkokan.
Bagi yang bukan pemerhati filateli, mungkin menduga bahwa gambar pada prangko fungsinya hanya 'penghias' saja, selain tulisan negara penerbit, tahun penerbitan dan harga prangko tersebut. Namun jika ditelisik lagi, 'gambar-gambar' pada prangko, selain bisa bercerita banyak yang menambah atau merecover ingatan, juga bisa menjadi sarana 'pengabadian'. Peristiwa atau benda menjadi terjaga 'kelestariannya'.
Peninggalan sejarah seperti Kraton Ratu Boko ini dapat menjadi lebih dikenal dengan diprangkokan.
Lukisan dinding gua
Lukisan-lukisan di dinding Gua yang diduga pernah ditinggali oleh manusia banyak ditemukan di berbagai belahan dunia. Salah satunya di Bone Sulawesi. Gurisan tangan manusia yang berbentuk mirip anoa (atau kerbau purba) masih dapat terlihat dengan jelas.
Sulit ditebak apakah ini ekspresi seni manusia penghuni gua, atau jejak ritual spiritual, atau pengabaran tentang sumber nutrisi manusia penghuni gua itu.
Salah satu gua yang sebagian dindingnya dihiasi lukisan terdapat di kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Gua yang oleh masyarakat setempat disbut “Uhallie” jika diterjemahkan kurang lebih "gua wali". Tampak di dinding gua tersebut lukisan telapak tangan, lukisan hewan mirip babi rusa dan anoa, serta mata panah. Konon Gua Uhallie ini sempat menjadi tempat perlindungan warga setempat saat terjadi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan. Warga mengungsi untuk mencari aman hingga keperbukitan dan gua.
Untuk mengabadikan bukti sejarah keberadaan manusia penghuni gua, telah diterbitkan prangko dengan gambar-gambar yang terdapat di Leang Uhallie.
Selain terbitan prangko ini pada saat yang sama diterbitkan pula first day cover dengan hiasan gambar lukisan gua.
Sulit ditebak apakah ini ekspresi seni manusia penghuni gua, atau jejak ritual spiritual, atau pengabaran tentang sumber nutrisi manusia penghuni gua itu.
Salah satu gua yang sebagian dindingnya dihiasi lukisan terdapat di kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Gua yang oleh masyarakat setempat disbut “Uhallie” jika diterjemahkan kurang lebih "gua wali". Tampak di dinding gua tersebut lukisan telapak tangan, lukisan hewan mirip babi rusa dan anoa, serta mata panah. Konon Gua Uhallie ini sempat menjadi tempat perlindungan warga setempat saat terjadi pemberontakan DI/TII di Sulawesi Selatan. Warga mengungsi untuk mencari aman hingga keperbukitan dan gua.
Untuk mengabadikan bukti sejarah keberadaan manusia penghuni gua, telah diterbitkan prangko dengan gambar-gambar yang terdapat di Leang Uhallie.
Selain terbitan prangko ini pada saat yang sama diterbitkan pula first day cover dengan hiasan gambar lukisan gua.