Beli Grosir Sprei? di BediBedi Aja!

Beli grosir sprei di BediBedi aja banyak dan lengkap pilihannya. Apapun kebutuhan atau keinginan Anda, dapat dicari di toko online ini. Untuk digunakan sendiri atau untuk dijual lagi juga dapat dibeli di grosir ini. Aneka warna sprei indah telah siap dipilih dan dibeli. Tidak akan kecewa karena pilihan yang terbatas, toko online ini menyediakan banyak pilihan yang berkualitas.
Sprei penting untuk kenyamanan istirahat dan tidur  untuk memulihkan stamina. Tidur merupakan aktivitas yang tidak bisa tidak harus dilakukan setiap hari. Tempat tidur yang nyaman untuk tempat berbaring akan sangat membantu istirahat. Dilengkapi sprei yang sesuai akan sangat membantu pemulihan saat beristirahat.
Sprei fungsinya antara lain untuk menghalangi kontak langsung antara tubuh dan alas tidur, sehingga alas tidur tidak mudah kotor karena bersentuhan langsung dengan badan. Sebaiknya sprei terbuat dari bahan yang tidak licin tapi tetap lembut. Kenyamanan tidur akan berkurang jika spreinya terlalu licin atau terlalu kasar. Kain yang lembut namun kuat adalah bahan yang ideal untuk sprei.
Jangan ragu beli grosir sprei di bedibedi aja bahkan bisa menjadi resseler. Toko online sprei ini selain memberikan harga retail yang lebih masuk akal dibanding toko lain, juga menyediakan harga grosir yang lebih murah. Selisih dengan harga retail menjadi keuntungan bagi resseler sprei. Selain dapat membeli dengan harga grosir, resseler juga mendapatkan fasilitas lain dari tokoonline sprei ini. misalnya katalog yang berguna untuk bahan promosi dalam berjualan sprei anda. yang dapat dilakukan secara langsung di toko fisik ataupun dijual di toko online milik Anda.

Beberapa kejahatan e commerce

cyber crime
Kejahatan dapat terjadi dimana saja di lingkungan apa saja. Termasuk di e commerce. Kejahatan (jika didefinisikan dengan sederhana; mengambil hak orang lain secara ilegal) dapat terjadi di mana saja kapan saja ada lebih dari satu pihak, atau seorang manusia. Transaksi e commerce tentu melibatkan lebih dari satu pihak, dan karenanya peluang untuk timbul kejahatan di e commerce tetap mungkin terjadi.
Beberapa kejahatan yang terjadi dan sempat menghebohkan dunia internet di Indonesia antara lain:

  • Tahun 2000 beberapa situs atau web Indonesia diretas oleh peretas yang menamakan dirinya Fabianclone dan naisenodni. Situs tersebut adalah antara lain milik BCA, Bursa Efek Jakarta dan Indosatnet 
  • September dan Oktober 2000, peretas tersebut di atas berhasil menjebol web milik Bank Bali. Bank ini memberikan layanan internet banking pada nasabahnya. 
  • Kejahatan lainnya yang dikategorikan sebagai cybercrime dalam kejahatan bisnis adalah Cyber Fraud, yaitu kejahatan yang dilakukan dengan melakukan penipuan lewat internet, salah satu diantaranya adalah dengan melakukan kejahatan terlebih dahulu yaitu mencuri nomor kartu kredit orang lain dengan meng-hack atau membobol situs pada internet.
  • Menurut riset yang dilakukan perusahaan Security Clear Commerce yang berbasis di Texas, menyatakan Indonesia berada di urutan kedua setelah Ukraina (Shintia Dian Arwida. 2002).
  • Cyber Squalling, yang dapat diartikan sebagai mendapatkan, memperjualbelikan, atau menggunakan suatu nama domain dengan itikad tidak baik atau jelek. Di Indonesia kasus ini pernah terjadi antara PT. Mustika Ratu dan Tjandra, pihak yang mendaftarkan nama domain tersebut.
Masih banyak kejadian kriminal dalam berbagai level. Dari tingkat perorangan dengan kerugian kecil, sampai tingkat korporat dengan kerugian yang sangat besar. Beberapa kejadian terjadi dalam level besar sehingga memberikan efek psikologis bagi para pelaku e commerce.
Perangkat hukum menjadi sangat penting, disamping, tentu saja, sistem keamanan bertransaksi. Namun berlaku semacam ketentuan tidak tertulis namun nampaknya benar yakni; semakin aman cara bertransaksi, semakin sulit transaksi dilakukan. Tugas bagi para perancang sistem lah untuk menciptakan sistem yang tingkat keamanannya tinggi namun mudah digunakan oleh siapa saja. Termasuk oleh orang tidak begitu memahami sistem secara mendalam.

Label kelas dunia fashion membuka toko online

Tidak dapat dipungkiri, maraknya perdagangan online telah menarik minat para produsen sekaligus penjual kelas dunia. Jika dilihat dari histori bisnisnya, produsen fashion ini telah sangat mapan dengan perdagangan offline dan memanfaatkan dunia online hanya sebagai sarana marketingnya. Namun dengan berbagai argumen, ternyata kemapanan di perdagangan offline tidak menyurutkan minat Label fashion dunia untuk membuka toko online.
Label JW Anderson meluncurkan koleksi pakaian pria untuk spring/summer 2015. Belum lama setelah koleksi ini keluar, langkah lain dalam menjalankan bisnis dibuat oleh label yang didirikan pada tahun 2008 ini.
Seperti dilansir dari vogue.co.uk, Kamis (19/6/2014), label yang didirikan oleh desainer bernama lengkap Jonathan William Anderson ini meluncurkan layanan e-commerce, J-W-Anderson.com
“Meluncurkan website e-commerce adalah langkah natural bagi label ini. Database klien menunjukkan bahwa konsumen kami adalah orang muda yang akrab dengan teknologi,” ucap JW Anderson.
Website e-commerce tersebut berisi berbagai hal terkait label JW Anderson, mulai dari produk-produk, tampilan di catwalk, aktivitas sosial media label JW Anderson, dan lain sebagainya.
Produsen sekaligus penjual ini bukan yang pertama meluaskan channel penjualan dengan membuka situs e commerce. Juga bukan yang terakhir. Para pemain kecil harus pintar-pintar menyiasati persaingan e commerce yang kian marak.
Kejadian seperti ini semakin menguatkan pendapat bahwa e commerce akan semakin mendunia dan berkembang dalam berbagai tingkatan untuk aneka jenis komersialisasi. Barang yang sangat ekslusif ataupun sekedar barang kebutuhan sehari-hari tersedia di berbagai toko online. Tentu ini memudahkan bagi para pelaku e commerce, baik produsen, penjual maupun pembeli dalam melakukan transaksi tanpa mempertimbangkan jarak.

Media Sosial juga jadi korban hiruk pikuk Kampanye


Karena berulang-ulang terbukti sangat efektif dalam mengarahkan dan membentuk opini publik, tidak ayal media sosial juga menjadi ajang tarung para peserta pemilihan umum. Kini tidak hanya pemandangan mata, pohon, atau tembok (baik milik publik maupun milik pribadi) yang menjadi korban brutalitas kampanye. Sudah sejak lama tembok jadi kotor penuh tempelan gambar, pohon-pohon juga ditempeli dengan dipaku, sehingga pemandangan di berbagai wilayah yang awalnya cukup asri menjadi kotor dan semrawut gara-gara kampanye. Sekarang media sosial pun di spam berbagai text dan gambar kampanye.
Kemudahan pengelolaan akun-akun media sosial menyebabkan mudah sekali membentuk pasukan kampanye di dunia maya. Satu orang bisa memiliki belasan bahkan puluhan akun yang tujuannya hanya satu: menebar item-item yang dikampanyekan. Meskipun tidak diakui sebagai pasukan bayaran (semua peserta pemilu menyatakan bahwa akun-akun pendukung di media sosial adalah orang yang nyata dan berkampanye secara sukarela tanpa bayaran), kehadiran cyber army ini cukup mengganggu. Betapa tidak, banyak akun yang 'rela' memposting sesuatu belasan kali sehari, komen di akun orang lain juga belasan kali dengan isi yang sama: materi kampanye.
Sebenarnya mudah menghindari mereka; tinggal unfollow saja atau unfriend sekalian, maka akun kita akan bersih dari spam kampanye. Namun kemudahan membuat akun (harus diingat bahkan tersedia jasa yang menyediakan follower atau friend di media sosialm, sehingga akun abal-abal pun dapat dengan mudah memiliki ratusan teman atau ribuan follower) tetap saja menyulitkan 'pembersihan' akun media sosial milik kita yang tidak ditujukan untuk kampanye.
Kesulitan membersihkan juga diakibatkan oleh para pengelola media sosial yang menyediakan fasilitas beriklan. Dengan bayaran, setiap orang bisa beriklan dengan text yang tentu saja dapat disesuaikan. Iklan seperti ini tidak bisa tidak muncul di akun kita yang memanfaatkan fasilitas 'gratis' media sosial. Benar bahwa di dunia ini termasuk dunia maya internet tidak ada yang benar-benar gratis. Kita yang memiliki akun secara gratis harus rela membayar berupa menerima iklan yang tidak kita inginkan. Ada fasilitas untuk menghilangkan iklan tertentu, namun sekali lagi fasilitas berbayar bisa membuat orang beriklan kapan saja untuk keperluan apa saja.
Mudah-mudahan selesai musim hiruk pikuk kampanye, media sosial akan bersih kembali dan nyaman digunakan untuk bersosialisasi.

Situs E-Commerce di Indonesia

Teknologi yang makin berkembang, membuat bisnis e-commerce menjadi sangat popular di dalam negeri. Berdasarkan data yang dimuat oleh biro riset Frost dan Sullivan bersama dengan China mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki pertumbuhan terbesar di dunia dan rata-ratanya adalah 17 persen tiap tahun. Hal itu terbukti dengan makin banyak toko penjualan online yang digandrungi oleh masyarakat, seolah menjadi suatu gaya hidup yang sangat erat kaitannya dengan orang zaman sekarang.

Situs e-commerce di indonesia yang mendominasi

Banyaknya situs e-commerce yang menghiasi pasar dan dikunjungi banyak penggemar, sebagiannya merupakan buatan dari tangan ahli putra-putri Indonesia, yaitu:
Kaskus.co.id
Situs ini telah merajai pasar e-commerce di Indonesia. Bahkan semua peselancar dunia maya pasti tahu dengan laman yang satu ini, karena memang merupakan forum terbesar dalam negeri. Menurut PC Magazine 2005 sampai 2006, web ini mendapatkan penghargaan sebagai situs terbaik di negeri ini. Kaskus adalah singkatan dari Kasak Kusuk yang awalnya didirikan oleh mahasiswa yang sedang menjalankan studi di Amerika Serikat pada tahun 1999. Mereka adalah Andrew Darwis, Ronal Stephanus dan Budi Dharmawan.
TokoBagus.com
Situs ini dibuat oleh dua orang yang berkebangsaan Belanda bernama Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker pada Juni 2005. Situs ini mendapatkan investasi dari Myriad International Holdings (MIH) yang merupakan investor jual beli online Multiply. Website e-commerce ini cukup menarik perhatian masyarakat. Dalam proses transaksi, para penjual dan pembeli tidak dikenakan biaya sedikitpun. Saat kehadirannya di tahun pertama, Toko Bagus telah memiliki 100 ribu lebih pengunjung setiap harinya. Kantor pusat perusahaan ini berada di Jakarta, walaupun lima tahun sebelumnya bermarkas di Bali.
Berniaga.com
Tentu anda sering sekali melihat iklan Berniaga.com di media elektronik seperti televisi. Ternyata usaha tersebut berhasil, karena situs itu mendapatkan cukup banyak sorotan dan terbukti dapat bersaing dengan toko online lain yang ada. Hasilnya, perusahaan jual-beli online ini dapat berkembang dengan cepat. Konsepnya memang mirip dengan TokoBagus.com yang merupakan situs iklan baris yang dipergunakan untuk menjalankan kegiatan jual beli online. Perusahaan yang menaunginya adalah PT 701 Search, yang merupakan anak dari Singapore press Holdings (SPH) dan Schibted Classfied Media (SCM).
Tokopedia.com
Website ini cukup terkenal di kalangan pengguna internet. Pertama kali didirikan pada 6 Februari 2009 oleh Willian Tanuwijaya dan Leotinus Alpha Edison, Toko Pedia dapat digunakan oleh publik dengan menggunakan Versi Beta tangal 17 Agustus 2009. Berdasarkan penghitungan situs Alexa.com, yang bisa mengukur kualitas dan tingkat kunjungan, laman ini merupakan toko online e-commerce yang paling banyak dibuka di Indonesia, yaitu bertengger diposisi 55 per tanggal 1 April 2013.

Tingginya minat masyarakat terhadap situs penjualan jual-beli online ini dipengaruhi oleh tuntutan kehidupan yang mengharuskan segala sesuatu yang cepat. Seorang profesional nyaris tidak memiliki waktu lagi untuk pergi ke pasar untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan, dan situs e-commerce ini adalah jawabannya.

Siap Bersaing di Pasar E- Commerce Indonesia

Siap Bersaing di Pasar E- Commerce Indonesia
Usaha e-commerce sedang digandungi oleh banyak masyarakat. Hal itu tentu saja membuatnya semakin dilirik oleh para pebisnis digital. Termasuk PT XL Axiata Tbk yang bekerja sama dengan SK Planet dan menggunakan nama jual Elevania. Dua perusahaan tersebut mengeluarkan uang untuk investasi awal sebesar US$ 36,6 juta yang digunakan untuk membuat portal dari 1,5 tahun yang lalu. Bagi anda yang sering berselancar di internet pasti telah mengetahuinya, apa lagi iklannya pun mulai bermunculan di media elektronik.

Kekuatan E- Commerce
Situs e-commerce tersebut memang baru saja merambah pasar Indonesia, untuk dapat bersaing dengan pebisnis lain, diperlukan beberapa taktik untuk dapat menarik simpati masyarakat agar terus menggunakan Elevania. Berdasarkan ungkapan dari Presiden Direktur XL, Hasnul Suhaimi, pihaknya telah menyediakan tiga pedoman utama yang menjadi patokannya dalam mengembangkan bisnis teranyarnya ini, yaitu kepercayaan, mutu produk yang terjamin dan kemudahan untuk akses bagi para customer. Pria itu juga mengatakan, perusahaannya akan terus menjalankan ketiga pilar untuk menjamin kualitas pelayanan digital usaha barunya.

Situs penjualan ini juga memiliki konsep yang unik dibandingkan situs e-commerce lainnya. Usaha ini menggabungkan konsep toko online dengan marketplace yang belakangan ini sedang banyak diminati. Hasnul juga menambahkan bahwa kondisi setiap barang yang dijual di Elevania harus sesuai dengan iklan yang dipasang oleh para penjual, karena pihaknya berjanji untuk menjamin segala produk yang ada dan akan melakukan penggantian barang yang di terima bila berbeda dengan yang dijual. Dia juga berujar, akan melakukan tindakan tegas bagi para seller yang berbuat curang atau menipu, dengan cara menutup akun pelaku yang melakukan perbuatan seperti itu.

Potensi E-Commerce 
Peluncuran Elevania tersebut didasarkan kepada optimisme PT XL Axiata Tbk dengan pasar industri online yang menampakkan menunjukkan trend positif.  Hasnul Suhaimi mengungkapkan bahwa e-commerce berkembang dengan baik dan pesat, pada waktu lalu di angka 0,8% dari seluruh jumlah commercial market yang ada di dalam negeri. Saat ini, andil pasar e-commerce telah menyentuh nilai 2%. Sang Presiden Direktur berharap pada waktu mendatang, kontribusi ini akan mencapai 5%. Bila melihat kemajuan teknologi yang semakin merebak dan minat konsumen yang kian hari makin besar, tentu saja keinginan tersebut sangat mudah untuk dapat terealisasikan.

Ternyata, walaupun masih sangat anyar untuk bergabung ke dalam industri e-commerce, yakni sejak tanggal 1 Maret lalu, CEO Elevania, James Lee mengatakan bahwa situs e-commerce ini telah mempunyai 600 ribu lebih produk yang dipasarkan, serta berhasil menarik seller sebanyak 7 ribu. Situs ini juga sudah dilengkapi dengan 8 kategori utama yaitu fashion, beuty/health, babies/kids, home/garden, gadget/komputer, elektronik, hobi serta service atau food. Dia juga mengungkapkan 90% penjualnya adalah UKM lokal, termasuk korporasi dan perorangan.

Legalitas e commerce

logo e commerce
Tidak dapat dipungkiri, eksistensi internet telah mengubah perniagaan. E commerce adalah bisnis masa depan yang menjanjikan Lalu lintas digital yang didalamnya dimungkinkan tertransimisikan juga data perniagaan, telah menjadi bagian dari kesibukan perniagaan. Tidak hanya berupa informasi fixed yang hanya menyajikan komunikasi satu arah saja. Interaksi antar para pelaku niaga telah menjadi sangat biasa terjadi di dunia maya. Tanpa melibatkan pertemuan fisik, transaksi dan aneka kesepakatan terjadi.
Namun apakah kesibukan perniagaan yang demikian hiruk pikuk telah terakomodir dengan baik dari segi legalitas? Pemerintah mengaku kesulitan untuk membuat regulasi tentang peraturan perdagangan elektronik (e-commerce). Namun demikian, e commerce tidak lantas terhenti hanya karena ketidaklengkapan peraturan yang menjadi anutan. Perdagangan melalui aneka ware elektronis tetap terjadi.
Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, Senin 21 April 2014, menyatakan bahwa perumusan aturan mengenai e-commerce menemui beberapa persoalan. Bukan sebuah argumen yang baik untuk menjelaskan mengapa aturan yang seharusnya ada dan menjadi anutan, ternyata belum tersusun dengan baik. Semestinya eksekutif dan legislatif lebih sigap menyusun legalitas e commerce. Bagaimanapun perniagaan elektronis adalah potensi besar bagi penerimaan negara. Pajak.
Ketiadaan aturan perundangan yang layak, secara logika mengasumsikan bahwa seluruh transaksi yang sekarang terjadi di e commerce adalah perdagangan gelap. Bagaimana tidak, operasionalisasi e commerce ternyata berjalan autopilot, dengan sendirinya. Tanpa koridor hukum positif yang jelas. Di sisi lain betapa besar opportunity lost pendapatan pajak, karena transaksi yang terlepas dari upaya penarikan pajak.
Peluang yang tidak maksimum diraih lainnya antara lain pengembangan ekonomi yang berbasis kreatif seperti industri batik misalnya untuk contoh. Dan masih banyak lagi industri kreatif yang semestinya dapat lebih berkembanga dengan kemudahan perniagaan elektronis.

Iklan berbentuk video

Iklan e ecommerce
Ada berita cukup menarik yang dimuat di tempo.co tentang marketing;
Managing Director Criteo Asia Tenggara, Yuko Saito, mengatakan iklan berformat video yang muncul di suatu situs adalah bentuk iklan yang paling efektif.
Hal itu berdasarkan studi yang dilakukan Criteo terhadap kebiasaan pengguna Internet di seluruh dunia ketika berkunjung ke dunia maya. Criteo berfokus memberikan solusi bagi perusahaan yang ingin memasarkan produk atau jasa melalui iklan digital.
Lebih lanjut, ternyata kesimpulan tersebut adalah pernyataan dari Criteo setelah memperhatikan efek dari penayangan video dibandingkan dengan iklan jenis lain di internet. Konon penayangan video memiliki efek hampir sama dengan televisi.
Mari kita anggap kesimpulan tersebut valid dan reliabel. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah siapapun pengguna internet akan merasa terganggu dengan tayangan apapun yang tidak diinginkan. Jangankan video yang hampir selalu BWK, foto atau tulisan pun sangat tersa mengganggu jika ternyata muncul di halaman yang tidak relevan. Seperti popup dari sebuah halaman. Mungkin semua pengguna internet (yang bukan pengiklan) bakal sangat senang dan setuju jika popup dilarang.